Klarifikasi Damai Kura-Kura Bali, Miskomunikasi dengan Wartawan Jadi Pelajaran Berharga

    Klarifikasi Damai Kura-Kura Bali, Miskomunikasi dengan Wartawan Jadi Pelajaran Berharga
    Ilustrasi

    DENPASAR - Insiden yang melibatkan wartawan nasional Arnold Dhae di pos pemeriksaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali telah mencuri perhatian publik, 16 Desember 2024.

    Wartawan tersebut sempat tertahan oleh petugas keamanan saat hendak meliput acara Tri Hita Karana Universal Reflection Journey yang diadakan pada 14 Desember 2024. 

    Namun, pihak manajemen Kura-Kura Bali dan penyelenggara acara dengan tegas memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas insiden tersebut.

    Kronologi Insiden

    Arnold Dhae, yang telah menerima undangan resmi, dihentikan oleh petugas keamanan di gerbang pemeriksaan. 

    Meskipun telah menunjukkan bukti undangan dalam format digital, petugas bernama Umar tetap melakukan pemeriksaan ketat dengan alasan area tersebut bersifat privat. 

    Ketegangan meningkat akibat nada arogan yang ditunjukkan petugas, hingga akhirnya Arnold memutuskan untuk meninggalkan lokasi setelah merasa diperlakukan tidak profesional.

    Klarifikasi Pihak Manajemen

    Menanggapi insiden tersebut, Tiza Soekasah, Internal and Media Communications Manager PT Bali Turtle Island Development (BTID), menyatakan bahwa insiden ini terjadi akibat miskomunikasi antara petugas keamanan dan penyelenggara acara.

    “Peristiwa ini murni disebabkan oleh miskomunikasi. Ada jalur khusus untuk tamu VIP dan media yang informasinya sudah disampaikan kepada semua undangan, namun koordinasi di lapangan tidak berjalan sesuai harapan, ” ujar Tiza.

    Pihak manajemen juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Arnold Dhae dan mengakui bahwa petugas keamanan di pos pemeriksaan telah bertindak di luar standar pelayanan yang diharapkan.

    Langkah Perbaikan

    Sebagai tindak lanjut, PT BTID dan penyelenggara acara berkomitmen meningkatkan koordinasi dan pelatihan bagi petugas keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. 

    “Kami akan memastikan bahwa setiap petugas memahami pentingnya sikap profesional dan ramah, terutama dalam menghadapi tamu undangan seperti media yang menjadi mitra penting kami, ” tambah Tiza.

    Insiden ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak yang terlibat. Manajemen berharap hubungan dengan media tetap harmonis, mengingat peran penting jurnalis dalam menyampaikan informasi kepada publik. (Ray)

    klarifikasi
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Tari Joged Luwih

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Klarifikasi Damai Kura-Kura Bali, Miskomunikasi dengan Wartawan Jadi Pelajaran Berharga
    AJJB Dikukuhkan, Upaya Baru Menstabilkan Harga dan Meningkatkan Kesejahteraan Peternak Babi di Bali
    Hendri Kampai: Menakar Kinerja KPK Memberantas Korupsi, Sebuah Refleksi Angka dan Realita

    Ikuti Kami